Kepada Hujan
dengan hati lengang setelah sekantung duka
berhasil kubuang sekaligus
tak lagi mengendap, tak lagi memberatkan
genang air dan jalan basah itu bukti
bahwa kau baru saja disini
tapi kita tak sempat bertemu atau mungkin
alam memang inginkan begitu
maka dibanding menunggu
ku nikmati saja keberadaanku di tengah
keramaian yang acuh ini; sendirian
berceritalah aku pada bayang
tentang seorang yang datang lagi setelah
tentang seorang yang datang lagi setelah
lama pergi, seorang yang memaksaku untuk
mengahadapi rasa takutku sendiri
mengajariku cara untuk melawan
keras hati yang tumbuh di kepala sampai kaki
membuka luka berdarah yang
sudah mengeras menjadi batu, sekaligus
melucuti jiwaku yang tak lagi perawan
mengahadapi rasa takutku sendiri
mengajariku cara untuk melawan
keras hati yang tumbuh di kepala sampai kaki
membuka luka berdarah yang
sudah mengeras menjadi batu, sekaligus
melucuti jiwaku yang tak lagi perawan
padanya aku menangis
padanya aku merajuk
padanya aku jatuh
tapi dia datang bukan untuk tinggal
dia datang untuk kemudian pergi lagi
dia datang sepertimu, oh, hujan yang basah
sesaat, tapi bergemuruh
tak hanya membasuh debu
Komentar